Allamah Aplikasi Layanan Mahad al-Jami’ah: BTQ-PIBD Semakin Mudah Tanpa Gundah
Seiring transformasi kelembagaan kampus menjadi universitas, Ma'had al-Jamiah juga berupa mengembangkan layanan berbasis digital, salah satunya adalah allamah, aplikasi layanan Ma'had al-Jamiah. Aplikasi ini merupakan data base dan administrasi proses pembelajaran hingga ujian kelulusan peserta kegiatan baca tulis Al-Qur'an (BTQ) Metode Jamiati dan Praktik ibadah (PIBD), mirip dengan siakad dalam perkuliahan. Tahun 2025-2026 ini merupakan tahun pertama penggunaannya secara full sistem setelah setahun sebelumnya dilakukan masa uji coba.
Allamah memuat rekam jejak absensi dan perkembangan kemajuan berdasarkan jurnal yang ditulis oleh masing masing peserta. Selain itu proses pendaftaran ujian kelulusan munaqosyah BTQ dan juga Praktik ibadah, penjadwalannya, penilaian, hingga status kelulusan atau remidi juga dilakukan di allamah, pastinya cetak e-sertifikat juga. Di pembelajaran akhir semester, guru menuliskan status capaian peserta: munaqosyah atau jilid 3, 4, atau 5 Jamiati. Keaktifan peserta dapat selalu dipantau, demikian juga capaian dan status akhir, lulus, remidi, atau munaqosyah-jilid Jamiati.
Fanny salah satu mahasiswa peserta BTQ merasa sangat diuntungkan dengan adanya aplikasi ini berupa kemudahan mendapatkan informasi terkait jadwal pembelajaran dan ujian (munaqosah) BTQ, bisa mengetahui secara realtime nilai kelulusan munaqosah, dan pastinya download e-sertfikat juga. Demikian juga Kholishotuzzulfa dan Nuril Latifah, pengajar BTQ dan PIBD merasa sangat terbantu dalam melihat rekam jejak dan keaktifan peserta, bahkan rapor peserta sebagai status akhir pembelajaran juga dapat dilihat di allamah. Bahkan Ahmad Fauzan Pujianto sebagai penguji mengaku lebih leluasa dan mendapatkan ruang yang cukup untuk menuliskan catatan perbaikan peserta, yang ini dapat digunakan untuk memperbaiki saat ujian remidi nanti.
Ahmad Sholihuddin Kepala UPT Ma’had al-Jami’ah selaku pengelola kegiatan membenarkan kemudahan-kemudahan yang menjadikan pekerjaan administrasi sangat terbantu. Bahkan bukan sekedar mengurangi beban kerja administrasi, namun menjadikan pekerjaan berbasis paperless, seperti tidak lagi mencetak sertifikat, dan tidak lagi ada absensi manual berbasis kertas. Namun demikian ia tidak memungkiri perlu adanya pengembangan menu dan juga kemudahan akses, seperti perlunya menu status pra ujian (pra munaqosah), juga kejelasan status materi yang remidi melalui penanda khusus. Bahkan direncanakan ada pengembangan allamah berbasis android, dan tentu saja pembelajaran yang berbasis android juga, untuk kemudahan mahasiswa mengakses dan meningkatkan kemampuan secara mandiri.
Secara khusus Kepala UPT Ma’had menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan rektorat UIN Syekh Wasil Kediri, terutama kepada unit kerja Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) UIN Syekh Wasil Kediri yang banyak membantu dalam pengembangan aplikasi ini, dalam perancangan dan prosedur menu dan penggunaan. Selama setahun tim TIPD dan Ma’had al-Jami’ah melakukan diskusi dan secara berkesinambungan mengevaluasi penggunaan allamah dengan melibatkan para pengajar. Terakhir akan mengintegrasikan evaluasi pembelajaran oleh mahasiswa yang sebelumnya melalui gform, dimunculkan menu evaluasi sebelum download e-sertifikat. Nah kalau semakin mudah, kenapa gundah?




