Ma’had al-Jami’ah UIN SW Kediri: Ahlan Wa Sahlan Direktorat Jenderal Pesantren Kemenag RI
Seiring terbitnya UU Pesantren no 18 tahun 2019, upaya penguatan kelembagaan Direktorat Pesantren Kementerian Agama terus mengerucut secara pasti. Dan puncaknya di tahun 2025 ini dilaksanakan Halaqah Penguatan Kelembagaan Pendirian Direktorat Jenderal Pesantren secara marathon salah satunya menggandeng berbagai kampus PTKIN untuk menjaring masukan dari berbagai stake holder khususnya pondok-pondok pesantren, termasuk dengan UIN Syekh Wasil Kediri, yang dilaksanakan Jumat 12 Desember 2025, menghadirkan sejumlah narasumber pemantik dari para rektor UIN Syekh Wasil Kediri, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, dan UIN Sunan Ampel Surabaya. Tak lupa tim Direktorat Pesantren hadir secara fullteam terdiri dari subdit Pendidikan Muadalah, Pendidikan Diniyah Takmiliyah, Pendidikan Ma’had Aly dan lainnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren, yang tengah digagas Kementerian Agama RI sebagai upaya memperkuat tata kelola lembaga pesantren secara nasional. Kegiatan berupa forum diskusi nasional untuk mengumpulkan masukan, gagasan, dan rekomendasi dari ulama, akademisi, serta pimpinan pesantren guna memperkuat kelembagaan, tata kelola, kemandirian ekonomi, dan pengembangan pendidikan pesantren di Indonesia, mempersiapkan pendirian Direktorat Jenderal Pesantren yang lebih efektif. Tercatat 11 pondok pesantren dari kota Kediri hadir dan menyampaikan berbagai gagasannya untuk penguatan kelembagaan direktorat pesantren.
Hadir membuka kegiatan ini Dirjen Pendidikan Islam Prof Dr Amien Suyitno, M.Ag, menyampaikan pentingnya penguatan fungsi pesantren yang dapat dikembangkan pada 3 bidang pokok meliputi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Sebagai lembaga pendidikan pesantren jelas perannya sejak awal dan dengan berbagai jenis pesantren nantinya bisa lebih leluasa dalam mengelola apabila menjadi direktorat jenderal. Pada bidang dakwah, diharapkan mengarah pada konten yang terverifikasi keabsahannya, bukan sekedar tampilan. Dan di pemberdayaan masyarakat diharapkan meningkatkan aspek kemandirian, memberikan pemberdayaan ekonomi dimana pusaran ekonomi pesantren sangat marketable.
Ma’had al-Jami’ah UIN Syekh Wasil Kediri salah satu peserta menyambut baik dan mendukung sepenuhnya transformasi kelembagaan dari sub direktorat menjadi direktorat jenderal. Meskipun Ma’had al-Jami’ah sendiri ada di bawah koordinasi Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, diharapkan ada irisan yang nantinya dapat berkolaborasi bersama pada event kegiatan tertentu. Hal ini tidak lain karena bidang garapannya sama, dalam hal pendidikan, dakwah, dan juga pemberdayaan meskipun pada skala yang lebih terbatas. Karena kiprah tak mengenal posisi dan tempat berada, meskipun ada pepatah posisi menentukan prestasi. Ahlan wa sahlan Direktorat Jenderal Pesantren.



