RTM 2025, Ma’had UIN Syekh Wasil Kediri siap Tingkatkan Layanan BTQ dan PIBD

Program Baca Tulis al-Quran (BTQ) dan Praktik Ibadah (PIBD) menjadi salah satu isu seksi di tengah upaya peningkatan layanan pembelajaran tahun 2025-2026. Diketahui bahwa tahun 2025-2026 menjadi salah satu kemajuan penting dalam pembelajaran BTQ dan PIBD melalui ploting pembelajaran khusus siang hari untuk BTQ dan PIBD bagi mahasiswa baru. Selain itu tahun ini dimulai penyempurnaan pembelajaran antara lain melalui penambahan jam Pelajaran bagi kelas C dan D dari sebelumnya 2 menjadi 4 hari dalam sepekan. Juga pembekalan khusus hasil placement test kelas A tanpa pembelajaran sebagaimana tahun sebelumnya.

Itulah salah satu sesi pembahasan sidang komisi kegiatan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) hasil Audit Mutu Internal (AMI) tahun 2025 yang diselenggarakan di hari pertama, Selasa 9 Desember 2025. Bertempat di Aula Perpustakaan Lt 4, RTM diikuti pejabat pimpinan mulai rektorat, dekanat, hingga pimpinan Unit/Lembaga dan program studi. Selama dua hari, 9 dan 10 Desember RTM menindaklanjuti hasil AMI yang dibahas dalam sidang-sidang komisi untuk melahirkan rekomendasi-rekomendasi krusial yang akan menjadi acuan dalam program kerja tahun 2026. Di hari ke dua, selain menyimak tanggapan rektor terhadap hasil siding komisi, juga mendapatkan pencerahan bagaimana mensikapi hasil transformasi kelembagaan agar semakin eksis dengan distingsi yang tepat, dari Prof Noorhaidi, MA, M.Phil, Ph.D rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2025 ini menjadi tahun ke 6 bagi Mahad al-Jamiah dalam mengikuti AMI dari 7 kali yang pernah diselenggarakan oleh LPM UIN Syekh wasil Kediri. Dalam prosesnya terjadi dinamika baik pada instrumen pengukuran Ma’had maupun hasilnya. Hal ini tidak lepas dari belum adanya instrumen baku yang menjadi acuan, sehingga masih mencari bentuk dengan mengadopsi instrumen prodi maupun unit kerja seperti perpustakaan. Tahun 2025 dan juga sebelumnya, capaian penilaian Ma’had al-Jami’ah berkategori Sangat Bak dan Unggul, meski ada sedikit perbedaan angka nilainya. Capaian ini tentu patut disyukuri meskipun perlu menjadi catatan pada perbedaan angka nilainya, dan tentu dengan mencermati bagian instrumen yang berbeda hasil penilaiannya, menyongsong Darul Hikmah menjadi Ma’had University Class.